Sumber: google.com
Dilaporkan bahwa ditemukan seseorang meninggal di dekat sebuah gedung. Gedung tersebut setinggi 46 meter dan mayat ditemukan sekitar beberapa meter dari gedung. Setelah dilakukan perhitungan, seorang tim forensik melaporkan bahwa ada kemungkinan korban dibunuh walaupun tidak terdapat luka pukul, sayatan maupun tusukan. Karena tidak ada bukti yang cukup kuat seperti saksi mata, barang bukti bekas pembunuhan atau rekaman kamera CCTV, maka satu-satunya yang dapat dijadikan alat untuk mengambil kesimpulan akan hal yang terjadi pada korban adalah hasil perhitungan yang dilakukan tim forensik.
“Berarti mau tidak mau kita harus mengandalkan apa yang telah ditemukan oleh tim Forensik. Kalau begitu mari kita cari siapa saja teman dekat, keluarga ataupun musuh dari si korban” ujar seorang inspektur.
Bagaimana caranya menentukan apakah seseorang yang meninggal karena jatuh dari tempat yang tinggi adalah korban pembunuhan ataupun bunuh diri?
Berdasarkan paper yang dibuat oleh Rod Cross yang berjudul Forensic Physics 101: Falls from a height, misalkan korban ditemukan meninggal dan ditemukan fakta bahwa jarak ditemukannya korban dengan bangunan sejauh $D$ dalam satuan meter dan korban jatuh dari ketinggian $H$ dalam satuan meter. Jika kita menghiraukan hambatan udara terhadap tubuh korban ketika jatuh dari ketinggian, maka $H$ dan $D$ berkaitan dengan kecepatan luncur $v_{0}$ dan sudut luncur $\theta_{0}$ dengan
$$D=\frac{v_{0}^{2}\sin(2\theta_{0})}{2g} \left( 1+\left(1+\frac{2gH}{v_{0}^{2}\sin^{2}(\theta_{0})} \right)^{\frac{1}{2}}\right)$$
yang mana dapat diperoleh $d=\frac{v_{0}^{2}\sin(2\theta_{0})}{g}$ ketika $H=0$. Jarak maksimum horizontal dapat ditempuh ketika $\theta_{0}=0^{\circ}$ dan $H=0$. Dalam lompat jauh, jarak maksimum terjadi ketika $\theta_{0}=25^{\circ}$, hal ini terjadi karena $H\neq0$, namun faktor utamanya adalah karena manusia tidak bisa melompat dengan cepat dalam arah vertikal sebagaimana mereka bisa melakukannya dalam arah horizontal.
Sumber: Forensic Science 101: Falls from a height oleh Rod Cross Fig.1.
Beberapa fakta tambahan yang dapat dilakukan untuk menganalisa kejadian ini adalah sebagaimana yang dirangkum di paper tersebut.
Kecepatan lompat rata-rata dengan ancang-ancang 1 – 2 langkah | $2 – 3 m/s$ |
Kecepatan lompat dari posisi berdiri | $0,5 m/s$ |
Kecepatan dorongan | $1,5 m/s$ |
Sudut optimum lompat jarak jauh dari posisi berdiri | $20^{\circ} - 25^{\circ}$ |
Sudut minimum lompat dari posisi berdiri | $15^{\circ}$ |
Sudut minimum ketika didorong | $1^{\circ} - 5^{\circ}$ |
Tabel 1: Tabel hasil penelitian pendukung
Sumber: Forensic Science 101: Falls from a height oleh Rod Cross
Studi Kasus I (Kasus Bunuh Diri)
Misalkan seseorang berdiri di sebuah bangunan dengan tinggi bangunan sekitar 46 meter dengan landasan cukup lebar sehingga memungkinkan orang tersebut untuk melakukan 1-2 langkah sebelum melompat. Berarti kecepatan lompat rata-ratanya sekitar 2-3 m/s dan sudut lompat optimum 20$^{\circ}$ – 25$^{\circ}$. Dari hasil pengolahan data diperoleh sebagai berikut:
Keterangan | Jarak Mendarat (meter) |
Jika kecepatan lompat rata-ratanya sekitar 2 m/s dan sudut optimumnya 20$^{\circ}$ | 5,832727 meter |
Jika kecepatan lompat rata-ratanya sekitar 2 m/s dan sudut optimumnya 25$^{\circ}$ | 5,647991 meter |
Jika kecepatan lompat rata-ratanya sekitar 3 m/s dan sudut optimumnya 20$^{\circ}$ | 7,211413 meter |
Jika kecepatan lompat rata-ratanya sekitar 3 m/s dan sudut optimumnya 25$^{\circ}$ | 8,59089 meter |
Tabel 2: Tabel hasil penginputan fakta dasar ke persamaan diatas untuk Studi Kasus 1
Sumber: Analisa penulis
Dari hasil diatas diperoleh parameter jaraknya antara 7,21 meter – 8,59 meter.
Studi Kasus 2 (Kasus Dibunuh)
Misalkan seseorang berdiri di sebuah bangunan dengan tinggi bangunan sekitar 46 meter dengan landasan cukup sempit sehingga tidak memungkinkan orang tersebut untuk melompat sambil berlari. Berarti kecepatan lompat rata-ratanya sekitar 0,5 m/s dan sudut lompat 1$^{\circ}$-5${\circ}$. Dari hasil pengolahan data diperoleh sebagai berikut:
Keterangan | Jarak Mendarat |
Jika kecepatan dorong 0,5 m/s dengan sudut lompat 1$^{\circ}$ | 0,770891 |
Jika kecepatan dorong 0,5 m/s dengan sudut lompat 5$^{\circ}$ | 0,823359 |
Tabel 3: Tabel hasil penginputan fakta dasar ke persamaan diatas untuk Studi Kasus 2
Sumber: Analisa penulis
Dari hasil diatas diperoleh parameter jaraknya antara 0,77 meter – 0,82 meter.
Dengan menggunakan kedua parameter dan membandingkannya dengan jarak antara gedung dengan mayat korban, bisa diinterpretasikan apakah korban meninggal karena bunuh diri atau dibunuh. Misalnya korban ditemukan dengan jarak sekitar 8 meter dari gedung, maka bisa dikatakan dia bunuh diri.
Peringatan
Model diatas belum tentu bisa dijadikan alat bukti kuat untuk mencari tahu penyebab kematian korban. Karena bisa terdapat banyak faktor yang menyebabkan korban jatuh dari ketinggian. Misalnya saja adalah bagaimana jika korban dibunuh tapi dibuat keadaan seakan-akan korban bunuh diri? Atau bagaimana jika korban bunuh diri tanpa melakukan ancang-ancang melompat? Apakah benar hambatan udara bisa diabaikan? dan masih banyak lagi penyebab yang mungkin bisa dilakukan penelitian untuk mengisi kekosongan tersebut. Anda mungkin ingin meneliti kasus ini? :)
Sumber:
Forensic Science 101: Falls from a height oleh Rod Cross (2008)