Sumber: http://home.sandiego.edu
Apa bedanya ketika kita lebih sering menulis dibanding “dan”, atau menulis dibanding “ada beberapa/ada”? Beberapa simbol
tersebut mungkin jarang digunakan di cabang matematika, misalnya pada jurnal
ilmiah mengenai persamaan diferensial.
Salah satu alasannya adalah jika kita tertarik
dengan logika yang berkerja pada suatu bentuk matematis. Misalnya seperti
mungkin terlihat jauh lebih sulit.
Tetapi, tapi menggunakan bentuk simbolik seperti ini suatu bentuk matematis
akan lebih sulit untuk dianalisa.
Walaupun tidak semua matematikawan tidak
ingin menjadi ahli logika, mereka tetap akan membutuhkan suatu bentuk simbolik
dari suatu pernyataan matematis. Sifat dasar dari suatu simbol seperti
perbedaan antara dengan akan lebih mudah dimengerti ketika dinyatakan
dalam bentuk simbolik.
Selain itu, walaupun bentuk simboliknya
tidak ditunjukkan secara eksplisit atau terang-terangan seperti contoh diatas,
penekanan konsepnya implisit dalam definisi yang berbeda. Misalnya, ekspresi
matematis
mungkin muncul didalam beberapa textbook
di kalkulus, analisis real atau persamaan diferensial. Salah satu cara
mendefinisikan limit supremum diatas adalah sebagai berikut: Untuk bilangan r mengikuti suatu sifat berikut:
Biasanya para matematikawan umumnya berfikir mengenai limit supremum seperti bentuk simbolik diatas daripada hanya sekedar mengikuti definisi tertulis, tapi mereka tetap harus mempelajari definisinya secara penuh daripada hanya dalam bentuk kata-kata atau simbolik.
Jadi, alasannya mengapa kita butuh
mempelajari logika formal adalah:
- Untuk mempermudah pendefinisian;
- Untuk mempermudah dalam hal menganalisa bentuk matematis suatu definisi;
- Untuk mempersingkat penulisan definisi;
- dan lain-lain.
Sebenarnya masih banyak
alasan mengapa logika formal dibutuhkan dalam matematika terutama.
Fakta mengenai pentingnya logika formal:
Anda tahu mengenai Teorema 4 warna?
Yaitu suatu teorema dalam teori graf yang menjelaskan bahwa semua peta
dapat diwarnai kurang dari atau sama dengan 4 warna. Teorema ini
dibuktikan oleh Kenneth Apple dan Wolfgang Hakel pada tahun 1987. Namun,
pembuktian teorema ini menyebabkan kontroversi karena pembuktian yang
digunakan adalah metode pembuktian proof by case atau pembuktian
dengan menggunakan contoh dengan menggunakan komputer. Baru pada tahun
2005 teorema ini sepenuhnya terbukti dengan menggunakan logika formal
dengan bantuan komputer.